The Secret Admire 1

Kenalin, namaku Rio. Tak terasa sekarang aku sudah hidup di atas dunia yang fana ini selama 16 tahun. Waktu dimana seorang manusia melewati masa SMA yang indah namun penuh dengan kelabilan hidup. Satu masalah bisa membuat pikiran seorang remaja menjadi bercabang laksana perempatan di jalan. hehe. Apalagi kalo sudah menyentuh satu masalah yang di kata keramat oleh anak remaja yaitu " CINTA "

Baiklah, aku mulai cerita ku ini. awal mula, cerita ini berawal sekitar 7 tahun yang lalu di saat ku masih duduk di bangku SD kelas 3. Pagi itu sepulang sekolah, aku bertemu dengan seorang anak perempuan yang di bawa oleh ibu serta ayahnya ke rumahku. Tak heran mengapa mereka bisa datang berkunjung kerumahku, karena orang tua kami adalah seorang sahabat yang cukup erat tali silaturahminya.

" Assalamualaikum " Suara pak Aan, ku tahu nama ayahnya dari dari ibuku yang sering bercerita tentang.

" Wa'alikumsalam. cyeeeet ( kubuka pintu tua rumahku ). owh, ada Pak aan rupanya. Silaq (1) masuk pak" jawabku sambil sambil mempersilahkannya duduk di ruang tamu bersama istri dan kedua anaknya.

" Ibu ada nak ???" tanya pak aan padaku dengan logat sumatranya yang cukup kental.

"oh, nggih (2) ada pak, sebentar rio panggilin" jawabku
langsung saja kupanggil ibuku yang saat itu sedang memasak di dapur " Inaq, niki araq pak aan ( 3 ) !!!! "

" Owh nggih anakku raden, pesilaq'e tame ( 4 ) " jawabku ibuku dengan suara lembutnya.

tak berapa lama ibuku pun datang menemui pak Aan beserta keluarganya. Tetelah itu, perbincangan antara ibu dengan keluarga pak aan pun dimulai dan tentu saja aku lansung meninggalkan mereka sebagai ungkapan rasa sopan santunku. Namun, beberapa saat kemudian ibuku memanggil kedua anaknya, aku dan kakakku.

" Rio........!!!!!!!!!! Tama !!!!!!!!!!!!!!! kesini nak.....!!!!!!! kenalan dulu ayoq sama anaknya pak aan !!! ", tukas ibuku kepada kami.

" Nggih ..............!!!! " tak lama, kamipun datang tuk memenuhi panggilan malaikat pelindung kami.

Setelah kami datang, aku dan kakakku di kenalkan oleh kedua anak pak aan. Anaknya yang pertama adalah laki-laki dan adiknya itu perempuan. Rata-rata mereka satu tahun usianya di bawah kami. Artinya, anaknya pak aan yang besar satu tahun di bawah kak tama dan yang kecil satu tahun di bawahku.

" Ayo kenalan dulu...!!! " kata ibuku kepada kami.
" Rio, Tama. kenalin ini anaknya pak aan. Yang laki namanya Uky dan yang perempuan nama Uty" penjelasan ibu kepada kami.

" Inaq, kelas pire uty nike ( 5 )" tanyaku pada ibu dengan menggunakan bahasa daerahku.

ibu pun langsung bertanya kepada Uty, " kelas berapa anak sayang ??? "

" kelas 2  SD tante " sahut uty dengan suaranya yang polos nan malu-malu kepada ibuku.

Singkat cerita, seiring dengan usainya perkenalan itu, tak berapa lama pak aan pun berpamitan untuk pulang bersama keluarganya. Akhirnya, sejak itu lah kutahu bahwa pak aan memiliki anak perempuan bernama uty yang masih duduk di kelas 2 SD. Setingkat di bawahku satu tahun. 
Setelah kepergian keluarga pak aan, akupun bertanya kepada ibuku sebenarnya apa maksud dan tujuan pak aan datang ke rumah kami.

"Inak, Ie kembe pak aan dateng baruq (6) " tanyaku tuk menanyakan maksud kedatangan pak aan tadi.

"Ie ngabaran Inaq, soaln pak aan mele lumbar jok  ( 7 )" jawab ibu.

" Yoh, napi tegawe' kence pak aan leq sumatera ( 8 ) ???" tanyaku kembali.

" Pak aan mele lumbar sekolah malik leq sumatera bait gelar S2 n " tukas ibuku tuk menjawab pertanyaanku tadi.

dengan jawaban ibu itu, baru ku tahu bahwa pak aan ingin pergi untuk bersekolah kembali guna mengambil gelar S2nya di sumatera keluarganya. otomatis si Uty sebagai anaknya bakalan ikut untuk mengiringi sang ayah menyelesaikan bidang studinya di sumatera.
beberapa hari kemudian, tibalah berita dari pak aan tentang tanggal keberangkatannya ke sumatera. Ibuku lalu bercerita kepadaku bahwa pak aan akan berangkat satu minggu yang akan datang dan dengan kabar itu terseliplah sebuah niat dari ibu untuk mengantarkan kepergian keluarga pak aan sampai di pelabuhan.

*********************************************************************************
Hari keberangkatan pak aan pun tiba. Saat itu keluargaku disertai oleh tante Hermia. Ia adalah sahabat ibuku yang sekaligus juga menjadi sahabat pak aan. kemuudian, Kami pun berniat untuk langsung menuju ke pelabuhan tempat pak aan akan menyebrang ke pulau sumatera. Dengan menggunkan mobil pinjaman, kamipun berangkat menuju pelabuhan itu.
singkat cerita, Setelah tiba di pelabuhan Kami belum melihat keluarga pak aan. Lalu, ibuku menghubungi pak aan untuk menyakan keberadaannya. Dalam perbincangan melalui telpon seluler itu dapat diketahui bahwa pak aan sedang mempersiapkan barang-barang yang terakhir kali untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal nantinya jikalau sudah menyebrang. Setelah melakukan ending preparing, pak aan beserta keluargapun berangkat dari kediamannya di kota kami menuju pelabuhan.
Kira-kira sekitar setengah jam kami menuggu pak aan dalam perjalanan menuju pelabuhan, terlihatlah sebuah mobil yang mengangkut pak aan bersama keluarga beserta barang-barangnya. Lalu pak aan turun dari mobil dan mengeluarkan barang-barangnya. saat itu ayahku ikut membantu pak aan mengangkat barang-barangnya. kemudian, kami menemani pak aan bersama keluarga untuk menunggu kedatangan kapal yang akan membawa mereka yang katanya akan tiba sekitar satu jam lagi. Nah, di saat itulah aku berkesempatan untuk mengjak uty bermain-main lau berlari bersama. permainan yang aku dan uty lakukan saat itu terhenti saat sebuah kapal terlihat dari kejauhan yang rupanya ingin merapat ke pelabuhan. Dan benar saja, kapal itupun merapat ke pelabuhan dan ternyata itulah kapal yang akan di naiki oleh pak aan, uty dan keluarga. Akhirnya, pak aan pun berangkat ke sumatera membawa uty bersama keluarga dan ditemani oleh sebuah harapan bahwa suatu saat nanti, setelah menyelesaikan studynya, ia akan bisa kembali lagi ke kota kami untuk kembali menetap di rumahnya yang dulu.

To be Continue at The Secret Admire 2.

2 komentar:

Erikson Bin Asli Aziz mengatakan...

salam kenal... Juni lalu saya ke NTB, tepatnya ke daerah Pancor. Dan terus melanjutkan perjalanan ke Aikmel menuju Sembalun dalam rangka mendaki Gunung Rinjani. Kangen sama daerah NTB kadang2.. :)

Dimas Ario Pamungkas mengatakan...

iyaa salam kenal juga...
hmm pndakianny sudah sampai mana?
kapan-kapan main lagi ke NTB, tempat tinggal saya di mataram :) silahkan mampir ..

Posting Komentar