Rio, begitulah sapaan akrabnya dari teman-teman barunya. Rio baru saja pindah ke salah satu sekolah islam yang terkenal di kotanya. namun, walaupun ia anak baru. rio sudah mulai memiliki banyak teman dan mendapatkan seorang sahabat baru bernama ari dan mila. Minggu-minggu pertama rio habiskan waktu pertamanya bersama sahabat karibnya Ari. Saat itu Rio dan ari hendak pergi ke masjid sekolahnya,
" Ri, ke masjid yuk buat zuhuran" tukas rio.
"ayo gih, dah telat banget kita nih gara-gara bu' zhi ( Guru PKN ) gk ngizinin kita buat sholat. huhhh" jawab ari sambil menggerutu.
akhirnya merekapun pergi untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang remaja muslim yang baik. setelah usai sholat, rio pun izin pamit kepada ari untuk pulang duluan. tetapi ari mencoba menghambatnya dengan sebuah pertanyaan
" Ehh, Yo. kamu gak pengen ikutan kelas tahfiz bareng aku siang ini ?". tanya ari pada rio.
"Boleh boleh si. so, lets go deh bro" jawab rio.
kemudian, mereka pun berjalan menuju salah satu kelas tempat ekskul tahfizh di sekolah itu berkumpul. Namun, di tengah perjalanan, si Rio pun berhenti sejenak untuk melihat sesuatu yang terlintas di depan matanya.
Seorang bidadari khyalnya tampak berjalan di depannya. perasaan yang tak menentu jelas terasa di dalam dadanya. Ternyata, gadis yang selama ini ia impikan untuk melihatnya yang kali kedua setelah pertemuan pertama akhirnya terwujud. Ternyata, bidadari khayalnya itu juga menuntut ilmu di sekolah barunya itu. Dengan pertemuan itu, Rio pun berdo'a kepada Sang Ilahi.
" Ya ALLAH, jikalau ia memang baik untukku dan akupun baik untuknya, hamba memohon kepada-MU agar mempersatukan kami kelak di saat kami siap untuk membangun sebuah hubungan yang kau ridhoi. Namun, jikalau engkau berkehendak lain, sesungguhnya hamba hanyalah manusia biasa yang hanya bisa berencana. Amin Ya Rabbal Alamin "
Begitulah kisah di minggu pertama Rio bersekolah di Madrasah barunya. hal yang begitu berkesan bagi dirinya karena bisa melihat sosok gadis yang impikan sebagai kekasihnya di dunia maupun di akhirat.
SEKIAN
0 komentar:
Posting Komentar